Belasan Tahun Tak Diperbaiki, Petani di Senduro Lumajang Gembira Dapat Bantuan Perbaikan Jalan
Petani dan warga Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Lumajang, sumringah jalan desa yang menjadi akses menuju lahan pertanian kini mendapat bantuan perbaikan.
Ketua Kelompok Tani Alam Segar, Marto mengatakan dirinya bersaman rekan petani mendambakan jalan desa yang layak sejak 15 tahun lalu.
Ia bersykur jalan akhirnya diperbaiki kendati telah menunggu belasan tahun.
"Syukur Alhamdulillah kami sangat gembira dan senang setelah pengajuan pembangunan jalan usaha tani di Desa Kandangan telah dilakukan oleh pemerintah. Karena jalan tersebut sudah rusak sejak 15 tahun," terang Marto ketika dikonfirmasi, Minggu (7/1/2024).
Marto memaknai jalan yang ia lewati sehari-hari itu bagian dari menunjang dirinya mencari nafkah sebagai petani.
Marto optimistis jalan yang layak akan berdampak untuk menunjang perekonomian masyarakat.
"Jalan tani yang layak tentunya memudahkan petani kita untuk mengakses hasil bumi dari lahan kebun menuju jalan raya maupun sebaliknya," ungkap Marto.
Sementara itu, Kepala Desa Kandangan, Jumanan menjelaskan pembangunan jalan usaha tani tersebut dilakukan dengan konstruksi rabat beton.
Jumanan menjelaskan spesifikasi jalan tersebut memiliki panjang 579 meter dengan lebar 1,5 meter dan ketebalan cor sekitar 15 centimeter.
"Bantuan jalan usaha tani di desanya kali ini adalah pemerintah pusat, terlebih bantuan JUT baru pertama kali," paparnya
Jumanan menerangkan para petani di desanya banyak merupakan petani pisang dan kapulogo.
"Intinya saya sebagai Kepala Desa sangat mendukung apa yang dilaksanakan kelompok tani atau masyarakat. Harapanya seperti dengan adanya jalan tani tersebut, nantinya biaya produksi jadi berkurang hingga nantinya bisa, memberikan kesejahteraan petani dengan hasil bumi yang meningkat," inginnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan pada, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Eko Sugeng Prasetyo, mengatakan perbaikan jalan usaha tani tersebut merupakan bantuan dari Kementrian Pertanian.
Penerapannya dikerjakan secara swakelola oleh Kelompok Tani dengan melibatkan anggota kelompok sebagai tenaga kerja.
“Mengapa swakelola, ini untuk melatih kemandirian. Kalau jalan milik sendiri dikerjakan sendiri pasti akan maksimal karena merasa memiliki.
Pembangunan jalan ini bersumber dari DAK pusat saluran ke III dengan cara swakelola tipe IV," katanya.
Sumber : Surya,co,id