Prabowo Bicara Program Susu Gratis: Eksperimen Sudah Dilakukan


 

Jakarta -Calon Presden Prabowo Subianto berbicara soal program susu gratis yang dia usung. Menurutnya, program ini telah dicoba dan berhasil di salah satu sekolah.

"Kita ada eksperimen yang sudah kita lakukan di sebuah sekolah waktu itu dikasih satu minggu lima hari dikasih tiga telor rutin tiap dua hari satu telor, setelah 6 bulan semua nilai akademisnya naik.
Jadi ini terbukti anak-anak kita harus kita intervensi sekarang," kata Prabowodalam diskusi di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2023).

"Kita tidak bisa bicara teori-teori ya kan. Kita tidak bisa bicara terlalu banyak teori.
Anak-anak kita terutama anak-anak orang yang ekonomi lemah kita harus berpihak sekarang, we can not wait," ujarnya.

Namun, menurut Prabowo, program ini perlu kehendak dari pemerintah. Terlebih, Indonesia harus memperbanyak sapi untuk memproduksi sendiri susu yang akan dibagikan.

"Jadi saudara-saudara masalahnya adalah punya kehendak atau tidak, kita kasih susu yang sehat untuk anak-anak kita.
Masalah yang pertama ini kalau kita punya kehendak ya kita harus perbanyak kita punya populasi sapi di Indonesia," ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo juga mengatakan Indonesia bisa memenuhi produksi kebutuhan susu jika ada kemauan.
Dirinya mengatakan bisa saja Indonesia mengimpor sapi penghasil susu.

"Jadi sekarang saya katakan kita punya niat nggak kita punya kehendak politik atau tidak, kalau kita punya kehendak politik, ya sudah untuk 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapinya kita kembangkan di Indonesia," sebutnya.

Prabowo merinci, program bagi-bagi susu tersebut dibutuhkan untuk sekitar 82 juta anak Indonesia, membutuhkan sekitar 40 juta liter setiap harinya.
Dengan begitu, Prabowo juga merincikan strateginya jika harus mengimpor sapi.

"Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita 82 juta anak kalau mereka minum 500 cc kita butuh berarti sekitar 40 juta liter berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin dua setengah juta," ucapnya.

"Jadi kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta.
Kira-kira begitu strategi kita. Ini tidak instan tapi ada will nya, ada kehendak," tambahnya.

Sumber : Detiknews

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel