Miras Jahanam Pemicu Perkelahian yang Merenggut Maut Ahmad di Parit Gresik


 

Surabaya - Terjawab sudah teka-teki penyebab kematian Ahmad Dwi Maulana, remaja 17 tahun asal Gresik.

Ahmad yang ditemukan tak bernyawa di sebuah parit, Jalan Abar-Abir, Kecamatan Bungah, Gresik dipastikan bukan korban kecelakaan.

Dia tewas di tangan sahabatnya sendiri, Muhamad Fahrudin (20) setelah berkelahi akibat terpengaruh minuman keras (miras).

Perkelahian itu terjadi pada Jumat (22/12). Awalnya keluarga mendapat kabar jika Ahmad tewas karena kecelakaan tunggal.

Keluarga sebenarnya sempat merasa ada yang janggal. Sebab, motor Ahmad yang ditemukan di dekat parit itu sama sekali tidak ada bekas beret tanda habis kecelakaan.

Namun, kala itu keluarga tak punya cukup informasi dan menganggap kematian Ahmad sebagai musibah. Keesokan harinya, Sabtu (23/12), Ahmad dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekitar desa tempat tinggalnya.

Setelah dimakamkan, muncul sebuah video yang cukup mengejutkan keluarga Ahmad.

Video itu menyebar di WhatsApp grup warga sekitar tempat tinggal Ahmad.

Di video itu terlihat Ahmad berkelahi dengan seorang pemuda.

Tampak Ahmad begitu tak berdaya dihajar habis-habisan oleh pemuda tersebut.

Kepalanya dibenamkan berulang kali ke dalam air parit.

Dalam video terdengar percakapan seorang wanita dan seorang pria.

Keduanya bercakap dalam Bahasa Jawa. Mereka terdengar tak berani menolong dan mendekati perkelahian itu.

"Mati loh iku nek diterusno. Temen iku mati, saya yakin gak suwe mati iku di jejelno nang banyu ngono. Mati nggak iso ambegan. (Mati loh itu kalau diteruskan. Beneran mati itu, saya yakin nggak lama mati itu dimasukkan ke air gitu. Mati nggak bisa bernapas)," kata wanita tersebut.

Keluarga bukan tak mengenali sosok pemuda yang berkelahi dengan Ahmad tersebut.Mereka kenal. Malah sangat kenal.

Pemuda yang membabi buta menghajar Ahmad itu tak lain adalah Fahrudin. Keduanya bersahabat sejak kecil.

Berdasar video itu keluarga melapor ke Polsek Bungah. Oleh polsek, laporan itu kemudian diteruskan ke Sat Reskrim Polres Gresik.

Dari laporan tersebut, polisi bergerak cepat untuk menguak penyebab kematian Ahmad. Makam Ahmad lantas dibongkar pada Minggu (24/12).

Jenazahnya lalu diautopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik.

Di tengah proses autopsi berjalan, rupanya Fahrudin berusaha merangkai alibi.

Minggu malam, dia datang takziah ke rumah Ahmad. Fahrudin ikut tahlil sembari memberikan santunan uang duka.

Kala itu Fahrudin mengaku kepada keluarga Ahmad jika dia sempat menolong sahabatnya yang kecelakaan.

Tentu saja keluarga Ahmad tak percaya. Namun, mereka membiarkan Fahrudin mengarang cerita. Fahrudin tak tahu bahwa keluarga Ahmad sudah mendapatkan video perkelahian di parit tersebut.

Hingga akhirnya hasil autopsi jenazah Ahmad dari RSUD Ibnu Sina Gresik keluar di hari yang sama saat keluarga menggelar tahlil. Dokter forensik menyatakan ke polisi bahwa ada luka memar di kepala sebelah kiri.

Selain itu, ditemukan air bercampur lumpur di saluran pernapasan dan pencernaan Ahmad.Ini diduga karena kepala Ahmad dibenamkan ke air parit saat perkelahian terjadi.

"Ada lumpur di area saluran pernapasan dan di pencernaan.

Terutama di bagian paru-paru hingga lambung," terang Kanit Resmob Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu membeberkan hasil autopsi itu kepada detikJatim, Minggu (24/12) malam.

Setelah mengantongi hasil autopsi, Resmob Polres Gresik langsung bergerak cepat untuk mengamankan Fahrudin.

Polisi lantas menggali keterangan Fahrudin untuk mencari kronologi pasti hingga motif perkelahian tersebut.

Sumber : Detikjatim


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel